"Ingin mengenal dunia? Baca! Ingin dikenal dunia? Nulis!"

"Welcome to Dunia Zulfhania".

Wednesday, October 24, 2012

Lukaku (Songfict)



Sebenarnya ku tak pernah ada rasa cinta

Aku tak mengerti

Seolah kau beri harapan yang pasti

Membuatku dengan penuh keindahan


* * *


Jatuh cinta itu sederhana.


Yaitu ketika aku bertemu denganmu dan hatiku terasa penuh hingga berdebar-debar.


Itulah cinta bagiku.


"Flo yang baik. Flo yang dermawan. Flo yang lugu. Flo yang unik. Flo yang shalihah. Flo yang cerdas. Flo yang cantik. Flo yang selalu tersenyum. Flo yang sempurna."


"Cukup. Itu menggelikan!"


Monday, October 22, 2012

Bukan Dia, Tapi Aku (#3)

Minggu siang, tiba-tiba aku dikagetkan dengan telepon darimu.


"Dri, lo kenal Adi nggak?" Suaramu terdengar tergesa-gesa.


"Adi? Adi siapa?"


"Adi anak 6. Katanya dia kenal sama lo. Lo tahu?"


Aku mengernyit, mencoba berpikir. Selama aku bersekolah di 6, aku tidak pernah mengenal Adi. Aku tidak memiliki teman yang bernama Adi.


"Nggak tahu, Mau. Gue nggak punya temen namanya Adi."


Kamu mendesah. "Terus siapa dong, Dri? Udah dari lama dia SMS gue terus, tapi gue baru nanya ke lo sekarang."

Sunday, October 21, 2012

CINTA & ISLAM (Sudahkah Kita Cinta Kepada Allah?)

PENGERTIAN CINTA



Curahan perasaan hati dan jiwa

 Ingin memberi dan rela berkorban

Nampak indah dalam pandangan

Takut kehilangan dan berpisah

Agung dan terhormat


Cinta itu tidak salah


Yang salah adalah cara menyampaikannya



Saturday, October 20, 2012

Bukan Dia, Tapi Aku (#2)

Sebenarnya, aku tak ingin menduga apa-apa. Aku tak ingin memiliki pemikiran buruk atau negatif tentangmu. Makanya aku diam. Aku tak ingin bertanya lebih dahulu. Aku tak ingin, walau sebenarnya aku ingin tahu.


Kedua bolamata itu masih menatapku. Bolamatamu yang selalu memancarkan sinar kehangatan untukku. Tapi pagi ini, aku melihat sinar yang berbeda. Bukan sinar kehangatan. Dan aku tak mengerti arti sinar dari kedua bolamatamu itu.


Beberapa menit diisi kekosongan. Hanya dapat menatap satu sama lain dalam diam. Kemudian kamu bergerak terlebih dahulu. Tanganmu meraih sesuatu di dalam kolong mejamu dan mengeluarkannya.


"Dari Kinan." Kamu menyodorkan barang itu padaku. Sebuah kotak kecil.


Seperti kotak bekal makanan... batinku dalam hati.


Aku mengambilnya ragu. Mataku masih tak lepas dari matamu.


"Karena dia ngeliat lo tadi dipanggil Bu Esti ke depan, jadi dia nitip ini lewat gue." katamu.


Aku masih menatapmu. Tapi kamu tak kunjung menatapku. Kamu tetap menunduk memandang pinggiran meja kayumu. Seolah menghindar dari tatapan mataku.


Hal yang Dapat Membuat Bidadari Surga Cemburu


"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Pernahkah kalian mendengar kalimat di atas? Kalimat tersebut merupakan arti dari salah satu ayat pada surat Ar-Rahman di Al-Qur'an. Ayat tersebut diulang berkali-kali pada surat yang sama. Mengapa demikian? Karena pada ayat tersebut ditekankan bahwa sesungguhnya Allah telah memberikan semua kenikmatan kepada hamba-Nya, hingga tak ada nikmat dari-Nya yang dapat didustakan. Bila mereka yang masih mendustakan kenikmatan yang telah Allah SWT. berikan, maka sesungguhnya mereka bukanlah orang yang bertakwa.


Allah SWT. menjanjikan Surga untuk orang yang telah bertakwa. Dan tahukah kamu? Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat kenikmatan yang lebih nikmat dibandingkan di dunia, tentunya hanya orang yang bertakwa yang dapat masuk ke dalamnya. Di dalam Surga juga ada bidadari-bidadari Surga, yang sesungguhnya mereka adalah perempuan-perempuan yang bertakwa ketika mereka masih berada di dunia. Maka dari itu, beruntunglah bagi kamu yang terlahir sebagai perempuan, karena kamu akan menjadi bidadari surga apabila kamu bertakwa kepada Allah SWT.


Lebih lengkapnya kamu dapat membaca arti dari surat Ar-Rahman. Allah SWT. telah menjelaskan firman-Nya di surat tersebut.


Sesungguhnya bidadari surga bisa cemburu kepada perempuan-perempuan yang berada di dunia. Kepada perempuan manakah yang mereka cemburui?

Do'a bukanlah ban serep


yang hanya diperlukan pada saat kita butuh


Do'a adalah hal yang lebih dekat daripada sahabat kita


yang diperlukan pada saat kapan dan dimana saja




Friday, October 19, 2012

Yang namanya sahabat adalah


berani mengakui kesalahan kepada sahabatnya


dan


berani pula memaafkan kesalahan sahabatnya




Cheers

Zulfhania

Thursday, October 18, 2012

Bukan Siapa, Tapi Apa

Bukan aku yang salah


Bukan kamu juga yang salah


Bukan siapa-siapa yang salah


Karena yang salah bukanlah siapa


Tetapi apa


Apa yang salah di antara aku dan kamu?




Cheers,

Zulfhania

Apa Salahku?

Sebenarnya aku tak mengerti apa yang telah terjadi. Kamu tiba-tiba menjauhiku. Bahkan tidak mau bertatap muka denganku. Aku bertanya pada diriku sendiri, apa yang terjadi?


Seringkali aku berpikir, apa salahku? Kenapa tiba-tiba kamu menjauhiku? Kenapa kamu melakukan hal tersebut seolah menunjukkan bahwa kamu marah padaku?


Seharusnya kamu bicara padaku. Seharusnya kamu berterus terang padaku. Seharusnya kamu menjelaskan kenapa tiba-tiba kamu menjauhiku.


Ada beberapa hal yang harus dikatakan baru dapat dimengerti.


Seharusnya kamu mengerti kalimat itu, Teman?


Bila kamu tidak mengatakan apa-apa padaku, bagaimana aku bisa tahu apa salahku padamu?


Kamu adalah temanku, bukan? Atau selama ini aku hanya berteman denganmu sendirian? Apakah hanya aku yang menganggap kamu adalah temanku, sementara kamu tidak?


Siapapun kamu, katakanlah padaku apa salahku! Aku ingin tahu. Agar aku bisa memperbaiki kesalahanku padamu. Agar aku tidak mengulang kembali kesalahan yang sama kepadamu. Agar aku tetap bisa berada di dekatmu. Agar aku tetap bisa berteman denganmu walaupun mungkin kamu tidak menganggapku adalah temanmu.


Teman, bicaralah padaku! Katakan padaku apa salahku! Agar tak ada salah paham lagi di antara kita.


Sungguh, aku tak ingin kamu menjauhiku. Aku tak ingin kamu marah padaku. Terlebih aku tak mau kamu membenciku.


Percayalah, tak ada seorangpun yang ingin dibenci oleh oranglain!


Aku pun termasuk ke dalamnya.


Therefore, tell me what was my fault!




Cheers,

Zulfhania

Wednesday, October 17, 2012

Bukan Dia, Tapi Aku (#1)

Bagiku, sahabat adalah segala-galanya. Apakah kamu setuju?


Aku yakin kamu pasti setuju. Tapi, mungkin bukan diperuntukkan untukku, melainkan mereka, orang-orang terdekatmu yang selalu berada di dekatmu.


Lalu, apakah aku tidak termasuk ke dalamnya? Sebagaimana aku juga selalu berada di dekatmu seperti mereka. Entahlah.


Tapi yang kurasa, aku hanya bersahabat denganmu sendirian.


Sungguh, sama sekali aku tidak memiliki pemikiran seperti itu. Bahkan sama sekali tidak menginginkannya. Bagiku, kamu adalah sahabatku, dan aku adalah sahabatmu. Seperti apa dari arti kata "sahabat", aku dan kamu selalu bersama dan selalu menyediakan ruang dan waktu untuk berbagi suara hati.


Namun, kini sudah berubah. Dan tak lagi sama.


Aku hanya merasa bahwa hanya aku sendiri yang menganggapmu sahabat, tapi kamu tidak.


Semuanya bermula dari pelajaran kesenian.

Sedang Rindu

Teman, aku kangen kamu yang dulu,

yang selalu menyambutku dengan senyuman hangat

kala pagi datang di kelas


Teman, aku kangen kamu yang dulu,

yang senantiasa mendengar candaan suka duka keluh kesahku


Teman, aku kangen kamu yang dulu,

yang selalu bertukar cerita tentang dia,

seseorang yang kita kagumi


Teman, aku kangen tawa renyahmu

Sungguh, percayalah, ini bukan lelucon


Teman, tahukah?

Terkadang seringkali terlintas dalam benakku tentangmu

Sungguh, percayalah, ini bukan lelucon


Teman, tahukah?

Ketika kamu bersedih, aku merasa ikut bersedih

Jiwaku seakan merasakan jiwamu, sungguh


Ini sungguhan, teman

Kamu boleh tidak percaya padaku, tapi percayalah pada kata-kataku

Sungguh, ini bukan lelucon


Teman, kuharap kamu tahu,

aku benar-benar merindukan sosokmu yang dulu,

yang pernah kukagumi dalam hati


Jangan marah padaku bila nanti kamu membacanya, ini hanya suara hati seseorang yang sedang rindu

The End



Cheers,

Zulfhania

Sunday, October 7, 2012

"Pena lebih tajam dibandingkan senjata yang penuh dengan amunisi."

"Buku adalah kawan yang dapat memberikan pilihan yang terbaik."