"Ingin mengenal dunia? Baca! Ingin dikenal dunia? Nulis!"

"Welcome to Dunia Zulfhania".

Sunday, September 30, 2012

Resensi Novel Truth Or Dare (repost)

Judul: Truth Or Dare


Pengarang: Winna Efendi & Yoana Dianika


Penerbit: GagasMedia


Tahun Terbit: 2012


Tebal Buku: 304 halaman


Harga Buku: Rp 48.000,-




TRUTH OR DARE adalah GagasDuet, novella dari dua penulis GagasMedia: Winna Efendi dan Yoana Dianika. Keduanya mempersembahkan cerita pahit-manis sebuah persahabatan.

Sejauh ini, Winna Efendi sudah menulis beberapa novel, diantaranya: Kenangan Abu-Abu (2008), Ai (2009), Refrain (2009), Unbelievable (2009), Remember When (2011), dan Unforgettable (2012). Dia juga pernah menjadi bagian dari kolaborasi atau lebih tepatnya buku antologi The Journeys bersama penulis GagasMedia lainnya. Truth Or Dare (Kenangan Musim Hangat) merupakan karya duetnya bersama Yoana Dianika yang baru saja terbit pada tahun ini, 2012. Yoana Dianika sendiri sudah pernah merilis Till We Meet Again (2011) yang merupakan pemenang ketiga lomba 100% Roman Asli Indonesia.



Sahabat jadi cinta. Rasanya kalimat tersebut sudah tak jarang lagi ditemukan dalam dunia nyata. Sebuah persahabatan yang indah, terkadang harus berubah menjadi sebuah percintaan demi mewujudkan perasaannya. Kau harus tahu, tak ada persahabatan lawan jenis yang bisa dikatakan benar-benar 'sahabat'. Pasti salah satu di antara mereka, akan merasakan suatu hal yang berbeda yang dikatakan 'lebih dari seorang sahabat'. Lalu, apabila hal itu terjadi, apakah persahabatan yang terjalin ketika mereka bercinta akan tetap sama dengan ketika dahulu mereka bersahabat tanpa tahu perasaan masing-masing?


Buku ini memberikan suatu penjelasan kepada kita. Bahwa persahabatan tak sesederhana yang kita bayangkan apabila terdiri dari seorang lawan jenis. Karena salah satu di antara mereka, pasti akan merasakan sebuah hal kecil yang disebut cinta. Mulanya, memang persahabatan mereka terlihat sama ketika sebelum mereka menyadari perasaan yang hadir dalam hatinya. Namun ternyata, kejadian yang terburuk akan terjadi apabila mereka memilih egois dengan perasaannya dibandingkan persahabatannya. Penulis membawa kita masuk ke dalam cerita persahabatan yang terdiri dari seorang lelaki dan dua orang wanita. Dimana salah satu dari mereka   atau mungkin keduanya!   merasakan hal yang berbeda setelah berbulan-bulan bersama   atau lebih tepatnya bersahabat   dengan si lelaki. Penulis menyadarkan kita bahwa sebenarnya, apabila akhirnya sebuah percintaan terjalin dalam sebuah persahabatan, tak ada yang berubah dalam persahabatan mereka, yang berubah hanyalah emosi yang mereka rasakan di dalamnya. Dengan membaca buku ini, semoga kalian bisa memahami bahwa persahabatan tak sesederhana yang kalian bayangkan, apalagi ketika sebuah percintaan terjadi di dalamnya.



Long Time No See

Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon.
Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik.
Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan, sampai detik ini,
kau selalu ada di speed dial handphone-ku   dan juga hatiku.


Miss You Like Crazy

Banyak yang ingin aku ceritakan padamu saat bertemu nanti.
Tentang teriknya matahari, tentang indahnya rembulan,
tentang ceritaku yang terjadi di antaranya.


Wish You Were Here

Tahukah kamu, sampai kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras
rumahku? Dan setiap sore, aku duduk di sana, membaca buku, dan 
menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti, akulah orang yang pertama
kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik tenang.


Menjadi orang pertama yang akan memberimu pelukan selamat datang....



Alice adalah seorang penderita disleksia, semacam penyakit yang berkaitan dengan disfungsi salah satu area dalam otak. Sejak kecil, ia sulit membaca dan menulis. Ia tak dapat menjelaskan kata-kata secara benar. Akibatnya, ia sering dicap bodoh oleh teman-teman di sekolahnya, termasuk Dustin dan Heather, yang merupakan kelompok populer di sekolah.


Di sekolah, Alice duduk bersebelahan dengan Catherine. Kedekatan mereka bermula ketika jam pelajaran olahraga. Alice, Cat, Heather, dan Dustin dipersatukan dalam kelompok estafet. Heather sengaja menjatuhkan baton ketika hendak menyerahkannya pada Alice yang berdiri di posisi terakhir. Alice pun mengejar baton tersebut, dan menabrak pelari lain. Suasana pun langsung ricuh. Heather, Dustin, dan teman-temannya mulai menghina Alice. Cat, yang memang pemberani, maju membela Cat. Tapi Dustin malah balik menghina Cat dengan menjulukinya 'teman lesbi Alice'. Cat marah dan meninju Dustin. Sejak itulah, Cat dan Alice berteman akrab.


Julian adalah anak lelaki yang berasal dari Indonesia. Ia sangat ahli dengan sulap. Karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah berbaur dengan oranglain, dengan mudahnya ia memasuki persahabatan Cat dan Alice.


Cat dan Alice sangat suka bermain truth or dare. Semacam permainan kecil yang sering mereka lakukan. Biasanya Cat akan memilih dare, sementara Alice memilih truth. Alice tidak suka melakukan tantangan konyol. Ia lebih memilih berkata jujur daripada harus melakukan hal tersebut. Lewat permainan tersebut, Alice menyadari sesuatu ketika suatu kali Cat bertanya tentang Julian saat Alice memilih truth. Pertanyaan tentang Julian.


Ternyata, beberapa hari kemudian, Alice merasakan hal yang berbeda setiap kali Julian dan Cat sedang bersama. Seperti ada sebuah rahasia di antara mereka yang menyiratkan bahwa mereka saling menyukai. Karena selama ini, jujur saja, Alice menyukai Julian, walaupun dia tak pernah benar-benar menyadarinya. Hingga akhirnya, Cat dan Julian pun berpacaran.


Spring dance adalah acara semacam pesta dansa yang merupakan tradisi sekolah mereka dan diadakan setiap tahun. Alice, Cat, dan Julian datang bersama. Ketika waktunya berdansa, Julian mengajak Cat untuk berdansa. Mereka menjadi pusat perhatian untuk beberapa saat. Beberapa lama kemudian, Alice melihat Julian menghampirinya dan mengajaknya berdansa. Awalnya, Alice merasa ragu. Bagaimana bila Cat melihat? Tapi, Julian terus memintanya. Akhirnya, mereka berdua berdansa bersama. Dan Alice begitu menikmatinya.


"Kalau di dalam dua hati terdapat satu cinta yang sama, apakah itu tidak menyakitkan?"


Begitulah perkataan Heather ketika Cat kembali ke ruang dansa setelah menerima telepon dari Dad dan bertemu dengan gadis itu. Setelah Heather pergi, Cat melihat Julian dan Alice sedang berdansa di lantai dansa. Alice begitu menikmati tiap gerakan kakinya yang dibimbing Julian. Apalagi ketika dilihatnya Alice menyandarkan kepala di bahu Julian, Cat merasa ada sesuatu yang tak tampak di antara mereka yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Alice, bukankah posisi yang kau tempati saat ini seharusnya posisiku?


Tak ada yang berubah di antara mereka setelah peristiwa itu, Cat tetap bersama dengan Alice dan Julian. Cat sedang menunggu Julian untuk kencan pada malam itu, tapi lelaki itu tak kunjung datang hingga akhirnya Cat memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, Mom langsung memberitahu Cat bahwa nenek Alice terjatuh dan langsung dibawa ke rumah sakit. Cat segera berlari menuju rumah sakit. Dalam pikirannya hanyalah Alice. Sahabatnya itu pasti membutuhkan seseorang untuk bersandar dan menenangkannya.


Setibanya disana, Cat melihat Alice tidak sendirian. Dia bersama Julian, kekasih Cat. Dan mereka sedang berpelukan erat, bahkan berciuman. Kedatangan Cat membuat mereka berdua terkesiap dan menjauhkan diri satu sama lain. Salah tingkah. Cat marah hingga ia tak mau mendengarkan penjelasan apapun dari Alice maupun Julian. Dia benar-benar marah hingga ia langsung berlari meninggalkan mereka. Cat menyesal karena selama ini ia tak pernah menyadarinya sejak awal, bahwa Alice, sahabatnya, menyukai kekasihnya. Heather benar, dalam hubungan dua perempuan dan satu laki-laki tidak ada yang bisa mulus selamanya.


Semenjak peristiwa itu, Cat menjauh dari Julian... dan Alice. Hubungan mereka benar-benar menjauh setelah Alice berkata jujur bahwa ia memang menyukai Julian sejak lama. Karena hal tersebut, Cat memutuskan untuk pindah ke Irving mengikuti Mom.


Setelah dua tahun berlalu, Cat masih belum bisa melupakan kenangannya di Belfast, ketika bersama Alice maupun Julian. Jujur, sebenarnya ia rindu pada Alice, tapi ia masih sesak mengingat masalah yang terjadi di antara dirinya, Alice, dan Julian. Sampai akhirnya, Cat memutuskan untuk mengunjungi Belfast pada saat Thanksgiving Day. Namun, belum sampai pada hari itu, Cat dikejutkan oleh Julian yang meneleponnya secara tiba-tiba dan mengatakan bahwa Alice meninggal dunia. Cat tak percaya dan mengira Julian bercanda, tapi setelah ia terbang ke Belfast dan melihat sendiri jenazah Alice terbaring di peti, Cat tidak bisa memungkirinya. Ia menghadiri acara pemakaman seseorang yang pernah menjadi bagian hidupnya. Hal seperti ini tak pernah terbayangkan oleh Cat. Bahwa ia harus kehilangan Alice di waktu yang salah.


Cat mengunjungi rumah Alice bersama Julian beberapa hari kemudian. Ia merasa ada yang berubah dari rumah itu. Tanpa Alice, rumah itu seperti mati. Disana, ia menemukan sebuah bingkisan dengan kartu ucapan kecil di atasnya yang diperuntukkan untuk Cat dalam rangka hari ulangtahunnya. Di dalamnya, terdapat sebuah CD dengan cover foto mereka bertiga yang sudah diedit oleh Alice. Dengan izin dari Mrs. Bells, Mom Alice, Cat dan Julian memutar CD tersebut. Video peninggalan Alice berputar.


Ketika pada menit-menit terakhir video itu berakhir, Alice memasukkan percakapan saat Cat bertanya tentang Julian padanya. Dan ia bertanya truth or dare pada Cat, kemudian video berakhir. Cat menjawab truth. Kali ini ia memilih truth. "Kalau saja waktu bisa diputar, aku ingin bisa bersamamu lagi..." Dan Cat menangis dalam rengkuhan Julian.


Keunggulan dalam buku ini adalah kedua penulis mampu menggabungkan dua sudut pandang orang pertama dalam satu cerita. Kedua penulis mampu membawa emosi dalam setiap kisahnya. Mereka juga menyelipkan quote pada setiap chapternya. Dan hal itu berguna untuk memperjelas dan mempertegas isi dari setiap chapter yang akan dibaca. Buku ini juga memiliki cover yang begitu menarik dengan paduan warna biru dan putih yang sempurna.


Kelemahan dalam buku ini adalah kesalahan cetak atau typo yang terdapat pada halaman 87.


"Lampu-lampu ala diskon diinstalasi di langit-langit, lengkao dengan laser show yang membuat kami merasa seperti sedang berada di klub dansa."


Buku ini menyediakan dua bagian, yaitu Bab Alice dan Bab Catherine. Bagian pertama pada Bab Alice ditulis oleh Winna Efendi. Dan bagian kedua pada Bab Catherine ditulis oleh Yoana Dianika. Masing-masing bab, penulis menggunakan tiga subbab, yaitu prolog, chapter, dan epilog.


Penulis menggunakan bahasa remaja yang sederhana. Keduanya   Winna Efendi dan Yoana Dianika   mampu membuat para pembaca memahami apa yang tersirat dalam cerita tersebut.


Buku ini dapat dibaca oleh siapa saja, termasuk para remaja yang masih merasa bingung akan sebenarnya arti sahabat. Karena dengan membaca buku ini, kalian akan diajak oleh penulis untuk masuk ke dalam cerita ini dan merasakan apa yang terjadi pada tokohnya. Maka, kalian pun akan turut merasakan emosi yang tergambar pada cerita ini. Hanya dengan merasakannya, kalian akan lebih memahami sebenarnya apa itu arti sebuah persahabatan yang terdapat sebuah percintaan di dalamnya.



Cheers,

Zulfhania

2 comments:

  1. terimakasih resensinya udah bantu untuk ujian praktek :) sangat bermanfaat yay!

    ReplyDelete
  2. keren banget resensinya jadi pengen cepet-cepet beli novelnya, hehehe

    ReplyDelete