"Ingin mengenal dunia? Baca! Ingin dikenal dunia? Nulis!"

"Welcome to Dunia Zulfhania".

Monday, July 30, 2012

SMAN 6 Bogor #6oesToJogja (#4)

Rabu, 27 Juni 2012


Jam setengah 5 pagi, SNSD kembali bernyanyi. Kali ini gua nggak tidur lagi. Gua matiin dering alarm di hape, ngambil baju di tas dan langsung menuju kamar mandi. Pagi ini adalah terakhir kalinya gua mandi di hotel ini. Setelah itu, gua solat subuh dan kembali packing. Setelah packing selesai, Amal bangun. Akhirnya gua nyalain lampu kamar dan bangunlah semua personil kamar. Kecuali Gayay. Kembali seperti kemarin pagi, semuanya berebut pengen mandi duluan. Dan gua tinggal santai memakai kerudung dan dandan sekenanya.

Setelah semua beres, gua pun keluar kamar, mengunjungi kamar tetangga. Ternyata Lita dan Kadek pun udah siap. Akhirnya kami bertiga turun untuk ngecek keberadaan bus dimana. Setelah mengetahuinya, kami bertiga membawa tas kami untuk dimasukkan ke dalam bagasi bus. Setelah semua beres, kami kembali ke hotel dan sarapan.

Singkat cerita, usai sarapan dan mengurusi hal lainnya, kami pun menuju bus dan menunggu keberangkatan. Ada beberapa anak yang tidak ikut pulang lantaran sudah dijemput orangtuanya karena ingin tetap liburan di Yogyakarta. Di bus 05 sendiri kehilangan sang KM dari IPA 5 yaitu Mahardhika Kameshwara, lalu Zidni Fahmi, dan Bagus Panglima atau yang biasa disapa Bepe dari IPS 2. Setelah Aal (IPS 2) memimpin doa, bus 05 pun pergi meninggalkan Yogyakarta.


Dalam perjalanan, bus 05 hening. Semuanya tidur. Semua. Tanpa terkecuali. Mungkin pada kecapean gara-gara tadi malem jalan-jalan Malioboro sampe malem banget.  Sampe matahari terbit pun bus 05 masih hening. Cuma ada beberapa mata doang yang udah melek, termasuk gua. Temon si koor lagu Dewa 19 mengusulkan untuk menyetel musik Dewa. Akhirnya lagu-lagu Dewa 19 pun menggema di bus 05. Satu persatu anak-anak mulai bangun dan kembali berkaraoke bersama.

Pukul setengah 11 siang, kami tiba di RM. Pelangi. Niatnya, disana diperbolehkan untuk makan siang dan solat dzuhur, tapi ternyata waktu tiba lebih cepat. Akhirnya kami hanya makan siang disana, dan pukul setengah 12 perjalanan kembali dilanjutkan.

Kira-kira pukul 1 siang, kami tiba di Goa Jatijajar, objek wisata yang terakhir sebelum kami pulang ke Bogor. Gua sendiri jalan bareng Vinda dan kawanan anak IPA 1 lainnya untuk masuk ke Goa Jatijajar. Sebelumnya, gua, Vinda, Lien, dan Della solat dzuhur terlebih dahulu. Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan.

Jarak dari pintu loket menuju pintu goa jauh banget. Udah gitu nanjaknya tinggi banget. Lebih mantep daripada naik ke puncak Candi Borobudur. Tapi syukurlah rasa capek itu terobati ketika kami tiba di pintu Goa Jatijajar. Mulut goanya gede banget. Dan disambut oleh beberapa patung di dalamnya. Sayangnya stalaktit di dalam gua banyak coretan-coretan. Gua nggak foto-foto disini. Gua cuma jalan aja menyusuri sepanjang jalan goa yang menurun dan makin gelap. Pokoknya di dalem tuh gua ketemu banyak banget patung-patung berwarna putih. Juga ada aliran seperti sungai yang airnya berwarna merah. Mitosnya sih kalo kita basuh muka pake air itu bakal dapet keberuntungan. Gua nggak percaya begituan makanya gua nggak ikutan nyoba. Lagipula ngantri pula.

Setelah puas, kami kembali menuju bus. Tak berapa lama, bus pun kembali jalan meninggalkan daerah Jatijajar. Di dalam bus, Ahmad Said -anak IPS 2 yang dulunya pernah menjadi bagian dari IPA 5- memberikan kaset Ari Lasso untuk disetel. Akhirnya Dewa 19 tereliminasi, dan Ari Lasso-lah yang bernyanyi. Kami kembali karaoke dan menggalau bersama. Tapi nggak berapa lama kemudian, bus kembali hening karena anak-anak kembali tidur. Termasuk gua.

Begitu bangun dari tidur, gua rada kaget karena lagu yang diputar sudah berubah menjadi Dewa 19 lagi. Begitu liat jam ternyata masih sore, dan anak-anak masih tertidur pulas. Cuma Temon (pastinya!), Rafi, Bragas, dan Novia yang asyik berkaraoke menyanyikan lagu Dewa 19. Dan gua pun tidur lagi. Tapi nggak berapa lama lagu berubah menjadi lagu Kerispatih dan kami kembali menggalau.

Sampai akhirnya kami tiba di RM. SR di daerah Tasikmalaya. Saat itu sudah malam. Kami pun makan malam disana. Saking kelaparannya anak-anak, mereka sampe salah alamat mengambil makanan. Makanan yang seharusnya buat rombongan mana, eh malah hampir kita embat. Untungnya speaker dalam RM langsung bersuara begitu melihat rombongan SMA 6 salah tempat. O-oh malunya!!

Selesai makan, gua pun solat. Jamak maghrib dan isya. Setelah selesai, kami semua kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan. Dan disinilah awal tragedi dimulai. Peristiwa yang seharusnya tidak terjadi.

Jadi ceritanya begini. Satu persatu bus rombongan SMAN 6 mulai kembali jalan dari RM. SR. Ketika itu bus 05 agak terakhir keluar dari RM tersebut. Saat itu bus 05 sedang menyetel sebuah film di TV. Ceritanya kocak banget. Tetapi tragedi yang terjadi membuat kami terpaksa tidak melanjutkan filmnya. Jadi, setelah keluar dari parkiran, beberapa meter setelahnya, bus  05 dilempari sebuah batu besar sampai kacanya retak dalam di bagian depan supir bus. Entah datangnya darimana hingga kaca bus kami bisa retak, karena kami pun sedang fokus pada layar TV. Tapi semua menyadari ketika tiba-tiba ada sebuah suara seperti ban pecah yang benar-benar memekakkan telinga, hingga akhirnya bus kami merapat ke pinggir jalan. Dan supir serta kondektur bus kami langsung keluar dari bus. Mau nggak mau, kami yang sedang menonton sebuah film di TV terpaksa dihentikan, dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Gua pun saat itu belum ngeh kalo ternyata suara tadi adalah suara kaca bus kami yang retak. Saat gua bertanya-tanya, ternyata gua baru menyadari ada sebuah retakan yang besar banget tepat di depan kaca supir bus. Syukurnya sih nggak pecah. Lantas saja anak-anak pun ikut berdiri dari duduknya dan mencari tahu apa yang terjadi.

Menurut supir dan kondektur bus, kejadiannya seperti ini: Sebelum kaca bus kami dilempar, kami menyalip sebuah bus umum yang sedang menuruni penumpang. Dan kami menyalip dengan ngebut, karena kami sudah tertinggal oleh rombongan. Tapi ternyata dari arah lawan, ada sebuah geng motor yang salah satu personilnya sudah memegang batu besar. Begitu kami menyalip bus umum tadi, bus kami langsung dilempari batu oleh mereka.

Akhirnya malam itu bus 05 benar-benar merasa tegang, panik, emosi, kesal dan segalanya benar-benar tercampur pada malam itu. Anak-anak IPS 2 pada ikutan turun, padahal pembimbing udah bilang jangan ikut campur. Dan suasana benar-benar tegang banget. Supir dan kondektur bus langsung dalam keadaan berduka. Ketika bus kami kembali jalan, karena tidak menemukan pelakunya, bus kami menjadi hening sehening-heningnya. TV nggak dinyalain, lampu dimatiin, pokoknya bener-bener suasana berduka deh. Dan anak-anak pun mulai up to date ke jejaring sosial. Eeaaa!

Ternyata, bukan cuma bus 05 doang yang dilempari batu oleh geng motor. Tapi ada bus umum juga yang malah lebih parah kondisi kacanya. Bukan retak dalam lagi, bahkan pecah! Bener-bener deh Tasik daerahnya rawan banget, apalagi kalo udah malem banget gitu. Hiiiiy *mendadak-jadi-anti-tasikmalaya*

Gara-gara anak-anak pada up-to-date, bus 05 pun mendadak jadi artis. Bus-bus lain yang sudah berada jauh di depan mau nggak mau berhenti dan menunggu bus kami lewat untuk sekedar mengecek keadaan bus setelah mendapat informasi kalo bus 05 mendapat sebuah tragedi. Para pengurus bus Medal Jaya pun turun dan melihat kondisi kaca bus 05. Kemudian kaca tersebut diberi selotip agar tidak dapat dorongan angin yang akan memperparah kondisi kaca. Setelah keadaan menjadi netral, kami pun melanjutkan perjalanan kembali menuju Bogor.

Pukul setengah 3 dini hari, kami tiba dengan selamat di Bogor. Karena nggak ada yang jemput gua, mau nggak mau gua menunggu pagi menjelang dengan berdiam dulu di sekolah, lebih tepatnya di Masjid At-Tarbiyah bersama temen-temen lain yang emang nggak dijemput.

Tapi, walau dapet sebuah tragedi yang tak terduga di malam terakhir, gua tetep happy banget bisa liburan bareng temen-temen ke Yogyakarta. Terimakasih buat pak Darwis yang sudah membuat acara tour ini. Terimakasih buat para panitia tour. Terimakasih buat IPA 5, bu Elly, dan IPS 2 tentunya. Dan pokoknya sih, big thanks banget buat SMAN 6 Bogor, buat @semau_6ue thank you very very very much :* Ini adalah kenangan terindah gua selama gua bersekolah disana :D


Oh, well, akhirnya saya Zulfa Azkia dari XI IPA 5 (sekarang sih udah di XII IPA 3) selesai bercerita dan pamit undur diri. Sampai jumpa di story berikutnya. Wassalam ;)

No comments:

Post a Comment