Hai guys :D
Nongol kembali disini berarti membawa cerita baru dong? Yups, bener banget! Kali ini gua mau kembali ber-story ria. Temanya udah di tulis di judul entri: TRUTH OR DARE? - Winna Efendi.
Buat kalian yang pengikut setia novel terbitan GagasMedia, pasti udah tahu sama yang namanya mbak Winna Efendi. Dia adalah salah satu penulis langganannya terbitan GagasMedia. Gua sendiri adalah pecinta karya-karya novelnya. Yang mau kenal lebih lanjut dengan mbak Winna Efendi bisa liat bloggernya disini, atau follow akun twitternya disini.
Mbak Winna Efendi ini udah menulis beberapa novel, yaitu: Kenangan Abu-Abu (2008), Ai (2009), Refrain (2009), Unbelievable (2009), Remember When (2011), dan Unforgettable (2012). Dia juga pernah menjadi bagian dari kolaborasi atau lebih tepatnya buku antologi The Journeys bersama penulis GagasMedia lainnya. Nah, yang terakhir adalah Truth or Dare (Kenangan Musim Hangat) yang baru aja terbit beberapa minggu yang lalu, dan baru ada di Gramedia Botani Square (Bogor) beberapa hari yang lalu. Gua yang emang udah menanti banget novel ini pun nggak mikir banyak waktu menemukan novel ini ada di jajaran novel GagasMedia di Gramedia. Gua langsung membeli novel ini walau duit pas-pasan :D
"Saat mencintai seseorang, apa pun kesalahannya, kamu tidak akan bisa begitu saja berhenti mencintainya." - TRUTH OR DARE |
Judul: Truth or Dare
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 304 Halaman
Harga: Rp. 48000,-
Penulis: Winna Efendi & Yoana Dianika
Long Time No See
Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon.
Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik.
Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan, sampai detik ini,
kau selalu ada di speed dial handphone-ku dan juga hatiku.
Miss You Like Crazy
Banyak yang ingin aku ceritakan padamu saat bertemu nanti.
Tentang teriknya matahari, tentang indahnya rembulan,
tentang ceritaku yang terjadi di antaranya.
Wish You Were Here
Tahukah kamu, sampai kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras
rumahku? Dan setiap sore, aku duduk di sana, membaca buku dan
menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti, akulah orang yang pertama
kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik tenang.
Menjadi orang pertama yang akan memberimu pelukan selamat datang....
TRUTH OR DARE adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis GagasMedia: Winna Efendi dan Yoana Dianika. Keduanya mempersembahkan cerita pahit-manis sebuah persahabatan.
Yoana Dianika sudah pernah merilis Till We Meet Again (2011) yang merupakan pemenang ketiga lomba 100% Roman Asli Indonesia.
Alice By Winna Efendi |
Catherine By Yoana Dianika |
Nih ya, gua kasih tahu ke kalian semua. Kalian tuh kudu harus wajib baca nih novel. Karena apa? Keren banget, man!! Cerita tentang sebuah persahabatan yang nggak biasa dari yang lain. Pastinya sih, diselingi dengan sebuah percintaan. Unik. Romantis. Nggak biasa. Seru. Dan... Rumit. Baca deh! Dijamin nggak akan nyesel!!!
Oh ya, gua jadi inget sesuatu. Sebelum novel ini terbit, mbak Winna Efendi ini mengadakan giveaway yang hadiahnya adalah novel TRUTH OR DARE, langsung dari oven :D Biasalah, emang biasanya ini mbak Winna selalu mengadakan giveaway. Spontan aja, gua antusias banget untuk mengikutinya. Lombanya juga nggak begitu rumit kok, simpel doang. Akhirnya, gua menarik Vinda, sobat gua buat ikutan giveaway itu. Jadi, lombanya adalah menyerahkan foto diri sendiri dengan sobatnya, juga bersama novel-novel karya mbak Winna. Juga disertakan cerita kecil mengenai persahabatan mereka sebanyak satu paragrap. Gua dan Vinda pun berpartisipasi dalam lomba itu. Dan beginilah karya kami....
Zulfa Azkia.
Zulfa ini adalah makhluk yang
tercipta di bumi bernomor absen terakhir. Udah ketauan dari namanya berawal
dari huruf “Z”. Anak kedua dari tiga bersaudara, lebih muda dari Vinda. Yang
bikin betah temenan sama Zulfa adalah dia orangnya sabar banget ngadepin orang
yang gak bisa diem kayak Vinda. Yang bikin salut adalah dia dewasa banget,
walau dia lebih muda tapi dia bisa ngadepin masalah gak pake emosi. Walau
digimanain juga gak pernah marah. Zulfa juga orangnya asik. Kalo dia gak suka,
dia bilang, gak pernah ngomongin orang dari belakang. Dan dia SETIA. Baik dan
setia.
Zulfa ini kalo udah kesel,
mainannya mukul. Sakit banget. Terus kata-kata yang sering diucapin tuh: “Terus
gue mesti bilang ‘wow’?” atau “Pengen banget?”
Dia juga adalah tumpahan semua
tangisan Vinda. Vinda itu orang yang lemah, tapi ada Zulfa yang selalu bisa
menguatkan. Zulfa juga sering banget nemenin ekskul MP (Merpati Putih).
Rela-relain nemenin Vinda ekskul sampai jam 6 sore, dan buat Vinda gak enak
hati banget. Dia juga sering ngajarin pelajaran yang Vinda gak ngerti. Dia
adalah satu-satunya sahabat dan sampai sekarang kami masih bersahabat. Trim’s
Zulfa… because you wan’t to be my bestfriend :D
Vinda tentang Zulfa
Vinda Nur Anisah Kananda.
Sulit didefinisikan. Kenapa? Karena
orangnya gak jelas. Makhluk paling langka di muka bumi ini. Bahasa lainnya
adalah primitif. Hahaha, jahat amat gue. Yah, intinya dia tuh bueda dari
sahabat-sahabat gue yang lain. Walau gue gak ngerti perbedaannya apa, tapi gue
ngerasa Vinda tuh emang gak kayak sahabat gue yang lain. Walau belum genep
setahun gue “bersahabat” dengan makhluk penghuni IPA 1 ini, tapi gue ngerasa
nyaman, enjoy, dan percaya sama dia. Ngasih saran plus solusinya itu
loh yang bisa banget bikin gue gak berasa lemah lagi kalo gue lagi “curcol”
yang sedih-sedih. Yah, walau pernah sih tuh anak bikin gue kesel, cemburu, dan
geregetan yang rasanya tuh pengen banget nyubitin dia sampe kempes tuh orang,
tapi tetep deh dia my bestfriend forever-ever-ever-ever-ever :*
Vinda itu jail, gampang galau,
suka ngeledekin atau lebih tepatnya ngecengin cowok yang gue atau dia gebet
kalo lagi lewat di depan mata. Rame. Gokielz. Dan satu hal yang gue seneng dari
dia: Semangatnya tinggi demi mencapai sesuatu yang dia inginkan. Hm, I hope
you can be the best for yourself :D
Zulfa tentang Vinda
Cerita
Kita:
Keduanya
bertemu pertama kali pada minggu kedua di bulan Agustus 2011. Sebuah
ekstrakulikuler ROHIS yang pada saat itu menyelenggarakan acara “Keputrian”
pada hari Jum’at itulah yang mempertemukan mereka. Vinda dengan keceriannya
yang luar biasa ketika itu (Gila, ngegaring wae
sepanjang acara, padahal gak lucu! Catet! Gak lucu!!!), dan Zulfa dengan kegalauannya
yang luar biasa ketika itu (Iyalah, habis nangis dong. Mata masih merah tetep
ikutan keputrian. Gak tau malu! Cengeng!!).
Mereka
bertemu. Tak ada suatu yang spesial di antara mereka hari itu. Seperti
berkenalan dengan orang yang tak penting (Emang sekarang udah jadi orang
penting? :p). Hanya menyebut nama, memberi senyuman, lalu kembali dengan
dunianya sendiri (Vinda ngegaring, Zulfa meratapi kesedihannya).
Namun tak
disangka, di pertemuan mereka yang kedua. Ada sapaan ramah di antara keduanya.
Walau masih canggung, tapi mereka mulai merasakan aliran pertemanannya ketika
itu. Awalnya, mereka satu sama lain memang sok kenal. Tapi lama kelamaan rasa
“sok kenal”-nya itulah yang membuat mereka akhirnya menjadi dekat.
Acara-acara
yang dibuat oleh ROHIS senantiasa mereka ikuti, walau hanya berdua. Suka-duka,
mereka lewati bersama. Ada canda dalam pertemuan, dan ada tawa dalam
perbincangan. Tak cukup sampai disitu, mereka mulai membicarakan masalah
pribadinya. Tentang keluarga, asmara, keuangan, yah, pokoknya tentang “Curahan
Hati”-nya. Semakin lama mereka makin terbuka dan berani untuk meluapkan segala
emosi di setiap curhatannya. Dengan kelas yang berbeda itulah mereka semakin
menyadari kalau sebenarnya mereka saling membutuhkan. Selalu ada kata “tidak
sabar menanti waktu istirahat tiba” untuk sekadar bertemu, berbicara, tertawa,
dan bercerita.
Sampai
akhirnya mereka satu sama lain mulai menyebutnya “sahabat”. Sebuah kata yang
hanya memiliki tujuh huruf, tapi bermakna sangat dalam. Walau kalimat di bawah
ini seringkali terngiang di telinga mereka.
‘Tak
ada persahabatan yang sempurna di dunia ini.
Yang
ada hanyalah orang-orang yang berusaha
untuk
mempertahankannya.’
(Refrain
– Winna Efendi)
Tak ada
kata yang bisa menggambarkan persahabatan mereka secara detil. Tapi melalui
foto ini, dua gadis remaja SMA ini mencoba menggambarkan sebuah persahabatan
yang selalu mereka lewati harinya dengan penuh senyuman. Walau foto ini
terlihat biasa saja, tapi percayalah, bahwa persahabatan mereka tidak hanya
sekadar ‘biasa saja’.
Nah, gimana? Bagus nggak? Menurut gua sih emang biasa aja, dibanding peserta lain yang lebih keren. Mungkin emang bukan saatnya untuk gua dan Vinda mendapatkan novel tersebut, karena kita nggak menang :( Yah, nggak apa-apa lah, yang penting sudah berusaha :') Yang penting juga, gua dan Vinda udah dengan semangat menyusun semuanya ini, sampe-sampe membuat kekacauan yang membuat kita berdua geli sendiri. Pokoknya walau kita nggak menang, kita tetep happy :D
Oh iya, sebelum dapet foto yang di atas itu, kita sempet gagal terus dalam pengambilan foto. Karena, saat itu udah pukul 5 sore di sekolah, dan kita nge-take foto tersebut di masjid sekolah. Sepi banget! Nggak ada siapapun, jadinya kita nggak bisa minta tolong orang buat motret. Akhirnya dengan modal hapenya Vinda, kita motretnya pake timer dan hapenya disenderkan di jendela. Dan beginilah hasil yang gagalnya....
Kenapa foto di atas adalah foto gagal? Pertama, karena novelnya nggak keliatan jelas. Kedua, banyak bagian fotonya yang kepotong -,-
Ada juga scene cerita yang nggak bisa dimasukin ke dalam cerita kita untuk lomba giveaway. Soalnya berasanya ribet banget kalo sampe banyak paragrap yang diiuktin ke dalam cerita kita. Akhirnya, cuma jadi draft di komputer deh. Ini gua cuma share aja ceritanya kayak gimana. Pokoknya enggak banget deh!
Cerita konyol:
1. “Relationship with…”
KITA PACARAN!!! Tanggal
jadian 12 Maret [23 – 11 = 12] => 23 Agustus (Vinda) – 11 Januari (Zulfa). WTH~
Konyol !!!!
Event romantis:
· Suap-suapan makanan di
rumah kakak kelas yang notabene juga anak ROHIS. Di depan anak cowok!
Sarap!!!
·
Ngebersihin mesjid lantai
atas cuma berduaan!! Sepi pake ‘BANGET’!!
·
Patunggu-tunggu kalo udah
pulang sekolah biar bisa pulang bareng, padahal angkotnya beda jurusan!!
·
Makan di kantin berduaan!
(yang ini sih biasa aja)
· Pas ngurusin naskah ini,
masih aja berkonyol-konyol ria, yang ribet motret bersama novel Winnda Efendi
kayak gimana caranya (gara-gara udah waktu pulang sekolah dan gak dapet temen
buat motret kita, akhirnya hape disenderin di jendela, berulangkali ambil take
gara-gara fotonya kepotong sampe hapenya jatoh ke lantai).
2. Naik motor boncengan
Parahnya: Dua-duanya gak bisa naik motor. Sebenernya Zulfa bisa, tapi gak bisa ngebonceng orang. Hahaha.
Akibatnya: Vinda
baru duduk di jok belakang, motor langsung jatoh. Zulfa gak kuat nahan. Pose
jatohnya, lucu banget!! Coba dipotret, pasti pada ngakak kalo kalian ngeliat :p
Enggak banget kan cerita konyolnya? Hahaha :D
Oh well, sekian aja deh share dari gua. Yang jelas gua mau big thanks for kak Winna Efendi yang sudah mengadakan giveaway ini. Walau kita nggak menang, tapi kita jadi ngerasa lebih deket lagi setelah mengikuti giveaway ini. Selain itu juga mau big thanks for Vinda my bestie, yang udah mau jadi partner gua dalam lomba kali ini. Nggak apa-apa nggak menang, yang penting sekarang gua udah punya buku novel TRUTH OR DARE-nyaaaaa :D
Cheers,
Zulfhania
No comments:
Post a Comment